Dalam artikel ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap tentang apa itu metode Prototype, bagaimana cara kerjanya, dan beberapa contoh aplikasinya.
Daftar Isi
Mengenal Lebih dalam Tentang Metode Prototype

Semoga informasi ini dapat memberikan referensi bagi Anda yang sedang mencari tahu lebih dalam tentang metode Prototype. Mari kita mulai dengan membahas apa itu metode Prototype dan bagaimana cara kerjanya.
Apa itu Metode Prototype?
Metode Prototype adalah suatu metode pemrograman berorientasi objek yang memungkinkan seorang programmer untuk menciptakan objek baru dari suatu class tanpa melakukan perubahan secara manual.
Metode ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengembangan software, karena programmer tidak perlu menulis ulang semua kode setiap kali mereka ingin membuat objek baru.
Dengan metode prototype, programmer hanya perlu menggunakan satu method yaitu “clone()” untuk menciptakan objek baru dengan mudah dan cepat. Metode ini juga dapat digunakan untuk membuat salinan struktur data yang lebih besar seperti array atau linked list.
Mengapa Metode Prototype Penting?
Metode Prototype sangat penting karena dapat membantu programmer dalam menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan efisien.
Dengan metode ini, programmer tidak perlu repot-repot menulis ulang semua kode setiap kali mereka ingin membuat objek baru, sehingga waktu yang dihabiskan pun bisa lebih sedikit.
Selain itu, metode ini juga memberikan fleksibilitas kepada programmer untuk membuat objek baru tanpa harus melakukan perubahan secara manual. Hal ini akan sangat berguna ketika terjadi perubahan spesifikasi atau jika ada bug di aplikasi yang sedang dikembangkan.
Apa saja tahapan metode Prototype?
Tahapan-tahapan metode prototype antara lain:
- pertama, definisikan interface/class
- kedua, buat salinan/clone object
- ketiga, ubah isinya sesuai kebutuhan
- keempat, gunakan object clone tersebut
- dan terakhir, hapus salinannya ketika tidak lagi diperlukan.
Pertama-tama Anda harus mendefinisikan interface/class sebagai awal pembuatan objek baru.
Setelah itu Anda bisa mulai membuat salinan/clone object dengan cara menggunakan method clone().
Kemudian Anda bisa merubah isinya sesuai kebutuhan Anda dengan cara menambahkan atau menghilangkan properti atau method tertentu.
Setelah itu Anda bisa langsung gunakan object clone tersebut sesuai kebutuhan Anda.
Terakhir, ketika Anda sudah selesai menggunakannya maka Anda bisa hapus salinannya agar tidak berlebihan penggunaannya di memory.
Bagaimana cara membuat prototype?
Cara membuat prototype cukup mudah dilakukan dengan beberapa tahapan sederhana yaitu:
- pertama, buat skema dan deskripsi prototype
- kedua, buat design visual
- ketiga, buat draft prototipe
- keempat, uji coba prototipe
- dan terakhir, revisi prototipe.
Pertama-tama Anda harus mulai dengan merancang skema dan deskripsi prototype yang akan anda buat berdasarkan tujuan akhirnya nanti.
Kemudian setelah itulah Anda mulai dengan membuat design visual prototipenya agar nantinya akan lebih mudah diprogram oleh programmer di kemudian hari.
Setelah design visual selesai dibuat maka Anda bisa mulai melaksanan draft prototipe sesuai dengan desain visual yang telah dibuat sebelumnya.
Apa saja manfaat metode Prototype?
Metode Prototype adalah sebuah strategi pengembangan produk yang berfokus pada iterasi cepat dan pengujian awal untuk mencapai solusi optimal.
Metode ini sangat berguna dalam pengembangan produk karena memungkinkan para ahli untuk mengevaluasi dengan cepat dan memastikan bahwa produk yang mereka buat sesuai dengan kebutuhan pasar.
Metode ini juga menawarkan manfaat lain, termasuk:
- Memudahkan proses evaluasi: Metode Prototype memudahkan penilaian terhadap berbagai versi produk. Hal ini memungkinkan para ahli untuk dengan cepat mendapatkan feedback dari target pasar, mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul, dan melakukan perbaikan sebelum peluncuran produk.
- Menghemat waktu dan biaya: Dengan metode Prototype, para ahli dapat lebih cepat menghasilkan prototipe yang lebih efektif. Hal ini akan menghemat biaya dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk baru.
- Peningkatan kualitas produk: Metode Prototype memberikan alur kerja yang jelas bagi para ahli dalam pengembangan produk, sehingga mereka dapat secara efektif membuat versi terbaru yang lebih baik. Ini juga akan memastikan bahwa hasil akhirnya memenuhi standar industri.
Kapan metode Prototype tidak cocok digunakan?
Meskipun metode Prototype merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan produk baru, namun ada beberapa situasi di mana metode ini tidak cocok digunakan.
Salah satunya adalah ketika proyek sedang dalam tahap awal dan masih harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dalam situasi seperti itu, metode ini tidak akan memberikan hasil maksimal karena perubahan desain mungkin perlu dilakukan setelah pengujian awal telah dilakukan.
Selain itu, jika proyek terlalu rumit atau punya banyak komponen teknis, metode ini juga mungkin tidak cocok digunakan karena butuh waktu lebih lama untuk membuat prototipe baru dan melakukan pengujian awal.
Contoh penerapan metode Prototype
Salah satu contoh penerapan metode Prototype adalah desain website atau aplikasi web. Proyek seperti itu biasanya harus disesuaikan dengan permintaan pengguna agar sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan metode Prototype, para ahli bisa membuat prototipe awal secara cepat untuk melihat bagaimana desainnya dipandang oleh orang lain sebelum diluncurkan ke pasar.
Selain itu, mereka juga dapat melacak respon pengguna terhadap fitur-fitur tertentu dan melakui perubahan yang diperlukan. Dengan cara ini, desain akhir produk dapat disesuaikan dengan kriteria yang diinginkan oleh pengguna.
Metode Prototype sangat membantu para pengembang web untuk menyelesaikan proyeknya lebih cepat dan efisien.
Proses Prototype
Ada beberapa tahapan proses metode prototype, yakni:
- Pengumpulan Kebutuhan. Tahap pertama klien dan developer bertemu untuk menentukan tujuan secara umum. Termasuk di dalamnya kebutuhan, gambaran dari bagian-bagian yang nantinya dibutuhkan. Sedangkan detail kebutuhan tidak akan dibahas pada tahap awal ini.
- Perancangan. Proses berikutnya adalah perancangan. Proses ini dilakukan dengan cepat. Rancangan ini nantinya akan mewakili aspek software. Rancangan ini juga menjadi dasar dalam pembuatan prototype.
- Evaluasi Prototype. Terakhir, klien akan mengevaluasi prototype yang sudah dibuat. Setelah itu akan digunakan dan diperjelas untuk kebutuhan apa software tersebut dibuat.
Kelebihan dari Metode Prototype
Ada beberapa kelebihan metode prototype yang wajib Anda ketahui. Berikut adalah kelebihannya.
- Terjalin komunikasi yang baik antara developer dengan klien
- Developer bisa bekerja menentukan kebutuhan klien dengan baik
- Efisiensi waktu tinggi dalam pengembangan sistem
- Lebih mudah dalam penerapannya karena klien mengetahui apa yang dibutuhkan.
Kekurangan dari Metode Prototype
Selain kelebihan, metode ini juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan menggunaakan metode prototype:
- Resiko Lebih tinggi. Terutama untuk masalah yang tidak terstruktur dengan baik. Adanya perubahan sewaktu-waktu serta persyaratan yang tidak menentu meningkatkan resiko ini.
- Interaksi dari Pemakaian Sangat Diutamakan. Kekurangan selanjutnya ada pada interaksi pemakainya. Sistem ini harus mengutamakan dialog secara online antara komputer dan pengguna. Karena itu, dalam pembuatannya harus benar-benar mengutamakan interaksi dengan pemakainya.
- Hubungan yang Dibuat Mungkin Terdapat Kelemahan. Sistem ini memang menyediakan dialog hubungan antara pengguna dengan komputer. Namun hubungan tersebut tidak selalu mencerminkan teknik perancangan yang berkualitas baik.